kesehatan

Jumat, 19 Juli 2013

Ical: Tak masalah hasil survei capres saya selalu buruk

Reporter : Arie Sunaryo
Jumat, 19 Juli 2013 15:44:02
Ical: Tak masalah hasil survei capres saya selalu buruk
aburizal bakrie. ©2012 Merdeka.com

Capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie tak mempermasalahkan hasil survei dari berbagai lembaga di Indonesia tak pernah menunjukkan dirinya berada di posisi teratas. Pernyataan tersebut dikemukakan pria yang akrab disapa Ical, saat melakukan kunjungan kerja di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (19/7).

"Memang di semua survei saya tak pernah nomor satu. Kan waktunya masih lama. Hingga saat ini kan belum jelas juga, siapa tokoh yang akan maju sebagai capres pada 2014 mendatang," ujar Ical kepada wartawan.

Ical mengakui dari berbagai survei, hasilnya tak seperti yang diharapkan. Namun di berbagai daerah seperti Serang, Ciamis dan Bogor, dirinya menempati posisi teratas.

"Di daerah-daerah itu saya nomor satu. Namun secara nasional dukungan untuknya masih di bawah nama populer lainnya," lanjutnya.

Meski tak pernah berada di urutan teratas, Ical yakin tetap akan maju sebagai Capres 2014. Hal tersebut dikarenakan sudah menjadi keputusan Partai Golkar. Ical semakin yakin karena beberapa nama yang muncul dalam survei, belum pasti bisa mencalonkan diri.

"Yang sudah pasti kan baru dua orang. Saya dan Pak Wiranto dari Partai Hanura. Yang lainnya kan belum pasti apakah mereka benar-benar akan mencalonkan diri sebagai capres atau tidak," katanya.

Ical mengatakan, sebagai persyaratan capres, partai yang akan mencalonkan harus mencapai perolehan suara sebanyak 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional. Selain itu capres harus didukung oleh partai politik.
[war]

Demokrat: Aturan konvensi ketat, kalau tidak Eyang Subur ikut


Reporter : Randy Ferdi Firdaus
Jumat, 19 Juli 2013 13:29:32
Demokrat: Aturan konvensi ketat, kalau tidak Eyang Subur ikut
eyang subur. ©2013 Merdeka.com
Partai Demokrat sengaja memperketat aturan konvensi calon presiden. Jika tidak, maka semua orang bisa ikut konvensi.

"Siapa saja, tidak ada kata tolak awal, tapi berdasarkan aturan dari komite. Aturannya ketat, kalau tidak ketat Eyang Subur bisa ikut dong, karena itu ada pakta integritas dan track record," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua saat dihubungi wartawan, Jumat (19/7).

Menurut Max, partai berlogo bintang Mercy itu sama sekali tidak melarang siapapun untuk ikut dan mendaftar konvensi yang diinisiasi oleh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Namun, setiap orang yang ikut harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh komite.

Bahkan, kata dia, seorang tersangka kasus Hambalang Anas Urbaningrum boleh saja ikut konvensi. "Welcome saja, kita enggak boleh menutup orang-orang yang ikut. Tapi prosedurnya itu kan lewat komite. Anas mau ikut silakan saja, kalau dia ikut dia kan tidak langsung jadi calon presiden, ada caranya lewat konvensi," jelas Max.

Max juga menyambut baik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla jika benar ikut konvensi. Meski pernah di pemerintahan, JK harus tetap ikut seleksi yang dilakukan oleh komite.

Ical pede meminang Jokowi untuk maju di Pilpres 2014

Reporter : Arie Sunaryo
Jumat, 19 Juli 2013 03:00:00
Ical pede meminang Jokowi untuk maju di Pilpres 2014
ical - jokowi. ©2013 Merdeka.com
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical pede akan meminang Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam Pilpres 2014. Namun Ical mengaku hal itu tergantung partai masing-masing.

"Jika Jokowi mau, bisa berpasangan dengan saya. Kemungkinan itu bisa saja terjadi, tetapi tergantung kepada kemauan dari kedua belah pihak," kata Ical di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7) malam.

Ical mengatakan, semua menjadi mungkin jika suara yang diperoleh Partai Golkar tidak mencapai 20 persen."Sama dengan Pak Jokowi, jika ingin maju dalam Pilpres mendatang, jika PDIP mendapatkan kursi lebih dari 20 persen maka PDIP bisa mengajukan calon dari partainya sendiri," katanya.

Menurut Ical, selama ini dirinya sering bertemu dengan Jokowi, namun tidak ada pembicaraan khusus mengenai pencalonan dalam pilpres mendatang. "Beliau kan Gubernur DKI, jadi kita sering ketemu. Tetapi belum ada pembicaraan khusus terkait pencapresan," katanya.
[ded]

Jokowi tak berani bilang 'tidak akan maju capres 2014'

Reporter : Muhammad Sholeh
Jumat, 19 Juli 2013 14:44:12
Jokowi tak berani bilang 'tidak akan maju capres 2014'
Jokowi di masjid. ©2013 Merdeka.com
Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian melambung turut meramaikan bursa capres 2014 mendatang. Namun, kader partai PDI Perjuangan itu bergaya seolah-olah acuh, tak menghiraukan namanya melejit mengalahkan nama capres-capres lainnya.

"Gak mikir gak mikir, gak mikir," kata Jokowi seraya terus mengulang kalimat penolakan itu di Balai Kota, Jakarta, Jumat (19/7).

Ketika Jokowi terus didesak ditanya kenapa dia tidak berani bilang tidak akan maju capres, Jokowi tak berucap.

"Kenapa tidak sekalian bilang gak maju capres saja pak dari pada ragu-ragu," tanya wartawan.

"Saya lebih milih mikirin KJS dan KJP," kilah Jokowi mengalihkan pertanyaan wartawan.

Sebelumnya diketahui, Nama Joko Widodo selalu muncul di sejumlah survei kandidat calon presiden 2014. Tak sekadar ikut meramaikan, pria asal Solo ini selalu bertengger di posisi puncak survei sebagai tokoh paling populer.

Survei ini jelas mengejutkan banyak pihak. Sebab, pria yang akrab disapa Jokowi ini baru pertama kali meramaikan bursa capres di survei dan hasilnya langsung moncer. Dia juga mengalahkan nama-nama politisi senior lainya.
[mtf]

Selasa, 16 Juli 2013

caleg Demokrat yang kesandung masalah hukum tetap masuk DCS

Reporter : Muhammad Mirza Harera
Selasa, 16 Juli 2013 17:47:56
Caleg Demokrat yang kesandung masalah hukum tetap masuk DCS
andi nurpati. ©2012 Merdeka.com
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, KPU telah 2 kali memberikan surat kepada partainya berdasarkan aduan masyarakat. Sebab itu Demokrat telah memperbaikinya, dan tak ada caleg Demokrat yang gugur dalam Daftar Pemilih Sementara (DCS).

"Terkait syarat caleg sesuai UU, insya Allah tidak ada satupun dari masukan masyarakat tersebut dapat menggugurkan bacaleg PD (Partai Demokrat)," kata Andi dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa (16/7).

KPU juga telah 2 kali memberi surat tentang tanggapan masyarakat. Dalam surat itu isinya terdapat perbedaan nama dan jumlah DCS. Ada nama caleg yang tidak ada namanya dalam DCS hasil perbaikan (DCSHP) Partai Demokrat.

"Umumnya tanggapan masyarakat tersebut tidak berpengaruh terhadap syarat-syarat caleg. Ada juga 1 caleg yang Partai Nasdem dikirim ke PD," ujarnya. Sedangkan untuk nama-nama calon yang tersangkut masalah hukum, Andi menegaskan semua masalah hukum telah diselesaikan.

"2 nama (1 sudah PK menang, 1 tersangka) tidak ada nama tersebut dalam DCSHP PD, 1 kasus utang piutang, yang lain moral terkait rumah tangga, 1 ijazah (caleg DPRD di kabupaten), beberapa yang lain hanya menyoal caleg asli daerah di dapil tertentu," ujarnya.

KPU telah melaporkan aduan masyarakat terkait daftar caleg sementara (DCS) yang berstatus hukum tersangka, atau terdakwa, atau terpidana yang berjumlah 30 orang. Partai Demokrat penyumbang terbanyak, yaitu 10 orang.
[mtf]

Pendamping orang Jawa buat tutup borok Lapindo

Reporter : Arbi Sumandoyo
Senin, 15 Juli 2013 08:25:00
Pendamping orang Jawa buat tutup borok Lapindo
Calon presiden 2014 dari Partai Golkar Aburizal Bakrie. (merdeka.com/istimewa)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) besutan Denny JA membandingkan lima calon presiden: Aburizal Bakrie (Partai Golongan Karya), Megawati Soekarnoputeri (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Prabowo Subianto (Partai Gerakan Indonesia Raya), Hatta Rajasa (Partai Amanat Nasional), dan Ani Yudhoyono (Partai Demokrat).

Hasilnya, Megawati memimpin tingkat keterpilihan 18,3 persen. Disusul Prabowo (18 persen), Aburizal (17,5 persen), Hatta (6,8 persen), dan Ani (6,5 persen). "Prabowo memimpin kekuatan poros tengah, poros di luar tiga partai besar," kata peneliti dari LSI Adjie Alfaraby saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat dua pekan lalu.

Adjie mengatakan berbeda dengan Pemilu 1999, Golkar di pertarungan politik tahun depan terlihat makin perkasa. Dari hasil surveinya Juni 2012, Golkar di posisi wahid dengan dukungan 20.9 persen, meninggalkan PDIP (14 persen). Jajak pendapat ini melibatkan 1.200 di semua provinsi dengan tingkat kesalahan plus minus 2.9 persen.

Meski Ical, sapaan Aburizal, di posisi ketiga, dia bisa hancur di Jawa. Karena itu, kata Alfaraby, Ical harus menggandeng figur Jawa untuk melancarkan langkahnya ke Medan Merdeka Utara.

"Partai hanya salah satu instrumen, lebih banyak pengaruh figur. Kalau di luar Jawa, yang memilih Ical 60 persen," ujarnya. Walau perkasa di luar Jawa, jumlah pemilih terbesar di di Pulau Jawa.

Selain itu, kata Alfaraby, meski nama Ical populer di Jakarta, namun calon dia akan ditinggalkan oleh pemilih menengah ke atas. Sebab, Ical kerap disebut dalam berita terkait luapan lumpur Lapindo yang terus hangat hingga saat ini.

"Dari tiga kandidat, semua bisa menguasai pemilih di kalangan bawah. Kecuali Jokowi, dia mampu merebut simpati pemilih menengah atas sampai bawah," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan Golkar sudah mengkaji hal itu tiap pembekalan calon anggota legislatif. Bahkan, elektabilitas Ical di Jawa Timur, tempat lumpur Lapindo menyembur, tidak menurun. "Di Jawa Timur elektabilitas pak Ical tidak terganggu."

Dia menjelaskan kasus Lapindo menyeret Ical sebagai biang keladi secara hukum bukan kesalahan perusahaan. Luapan lumpur masih terjadi hingga kini merupakan bencana alam.
Bahkan Ical sudah mengeluarkan uang pribadi Rp 6,7 triliun untuk membeli tanah warga tertutup luapan lumpur. "Sisa pembayaran Rp 800 miliar akan dilunasi tahun ini, dia berkomitmen," tutur Tantowi.

Dia menegaskan Ical bukan pemilik saham mayoritas di PT Lapindo Berantas. Dari perusahaan konsorsium itu, hanya Ical mau menggelontorkan fulus untuk bertanggung jawab.
[fas]

Demokrat terjun bebas, PDIP dan Golkar bersaing ketat

Reporter : Muhammad Sholeh
Selasa, 16 Juli 2013 13:57:26
Demokrat terjun bebas, PDIP dan Golkar bersaing ketat
angelina Sondakh. merdeka.com/Imam Buhori
Kurang dari satu tahun, pemilihan umum (pemilu) bakal digelar. Partai Golkar dan PDIP diprediksi bakal bersaing ketat dalam meraup dan menarik simpati rakyat.

"Partai-partai yang dipersepsikan peduli pada persoalan rakyat dan jarang terlibat korupsi mendapatkan apresiasi cukup baik adalah Partai Golkar dan PDIP bertengger di posisi pertama dan kedua rating elektabilitas," jelas Peneliti Utama LSN Dipa Pradipa di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7).

Jika Pemilu dilaksanakan hari ini, Dipa menegaskan, Partai Golkar dan PDI Perjuangan bakal bersaing ketat untuk menjadi pemenang.

"Dari hasil temuan LSN, Partai Golkar bertengger di posisi pertama sebesar 19.7 persen. Disusul dengan PDIP 18.3 persen, Partai Gerindra 13.9 persen, Partai Hanura 6.9 persen, Partai Demokrat 6.1 persen," papar Dipa.

Survei LSN dilakukan mulai tanggal 1 hingga 10 Mei 2013 di 33 provinsi di Indonesia, yang berusia minimal 17 tahun. Jumlah sampel sebesar 1230 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner. Yang dilengkapi riset kualitatif berupa media analisys dari sejumlah surat nasional dan daerah.

Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Dengan margin of error kurang lebih 2.8 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
[ian]