kesehatan

Jumat, 19 Juli 2013

Ical: Tak masalah hasil survei capres saya selalu buruk

Reporter : Arie Sunaryo
Jumat, 19 Juli 2013 15:44:02
Ical: Tak masalah hasil survei capres saya selalu buruk
aburizal bakrie. ©2012 Merdeka.com

Capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie tak mempermasalahkan hasil survei dari berbagai lembaga di Indonesia tak pernah menunjukkan dirinya berada di posisi teratas. Pernyataan tersebut dikemukakan pria yang akrab disapa Ical, saat melakukan kunjungan kerja di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (19/7).

"Memang di semua survei saya tak pernah nomor satu. Kan waktunya masih lama. Hingga saat ini kan belum jelas juga, siapa tokoh yang akan maju sebagai capres pada 2014 mendatang," ujar Ical kepada wartawan.

Ical mengakui dari berbagai survei, hasilnya tak seperti yang diharapkan. Namun di berbagai daerah seperti Serang, Ciamis dan Bogor, dirinya menempati posisi teratas.

"Di daerah-daerah itu saya nomor satu. Namun secara nasional dukungan untuknya masih di bawah nama populer lainnya," lanjutnya.

Meski tak pernah berada di urutan teratas, Ical yakin tetap akan maju sebagai Capres 2014. Hal tersebut dikarenakan sudah menjadi keputusan Partai Golkar. Ical semakin yakin karena beberapa nama yang muncul dalam survei, belum pasti bisa mencalonkan diri.

"Yang sudah pasti kan baru dua orang. Saya dan Pak Wiranto dari Partai Hanura. Yang lainnya kan belum pasti apakah mereka benar-benar akan mencalonkan diri sebagai capres atau tidak," katanya.

Ical mengatakan, sebagai persyaratan capres, partai yang akan mencalonkan harus mencapai perolehan suara sebanyak 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional. Selain itu capres harus didukung oleh partai politik.
[war]

Demokrat: Aturan konvensi ketat, kalau tidak Eyang Subur ikut


Reporter : Randy Ferdi Firdaus
Jumat, 19 Juli 2013 13:29:32
Demokrat: Aturan konvensi ketat, kalau tidak Eyang Subur ikut
eyang subur. ©2013 Merdeka.com
Partai Demokrat sengaja memperketat aturan konvensi calon presiden. Jika tidak, maka semua orang bisa ikut konvensi.

"Siapa saja, tidak ada kata tolak awal, tapi berdasarkan aturan dari komite. Aturannya ketat, kalau tidak ketat Eyang Subur bisa ikut dong, karena itu ada pakta integritas dan track record," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua saat dihubungi wartawan, Jumat (19/7).

Menurut Max, partai berlogo bintang Mercy itu sama sekali tidak melarang siapapun untuk ikut dan mendaftar konvensi yang diinisiasi oleh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Namun, setiap orang yang ikut harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh komite.

Bahkan, kata dia, seorang tersangka kasus Hambalang Anas Urbaningrum boleh saja ikut konvensi. "Welcome saja, kita enggak boleh menutup orang-orang yang ikut. Tapi prosedurnya itu kan lewat komite. Anas mau ikut silakan saja, kalau dia ikut dia kan tidak langsung jadi calon presiden, ada caranya lewat konvensi," jelas Max.

Max juga menyambut baik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla jika benar ikut konvensi. Meski pernah di pemerintahan, JK harus tetap ikut seleksi yang dilakukan oleh komite.

Ical pede meminang Jokowi untuk maju di Pilpres 2014

Reporter : Arie Sunaryo
Jumat, 19 Juli 2013 03:00:00
Ical pede meminang Jokowi untuk maju di Pilpres 2014
ical - jokowi. ©2013 Merdeka.com
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical pede akan meminang Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam Pilpres 2014. Namun Ical mengaku hal itu tergantung partai masing-masing.

"Jika Jokowi mau, bisa berpasangan dengan saya. Kemungkinan itu bisa saja terjadi, tetapi tergantung kepada kemauan dari kedua belah pihak," kata Ical di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7) malam.

Ical mengatakan, semua menjadi mungkin jika suara yang diperoleh Partai Golkar tidak mencapai 20 persen."Sama dengan Pak Jokowi, jika ingin maju dalam Pilpres mendatang, jika PDIP mendapatkan kursi lebih dari 20 persen maka PDIP bisa mengajukan calon dari partainya sendiri," katanya.

Menurut Ical, selama ini dirinya sering bertemu dengan Jokowi, namun tidak ada pembicaraan khusus mengenai pencalonan dalam pilpres mendatang. "Beliau kan Gubernur DKI, jadi kita sering ketemu. Tetapi belum ada pembicaraan khusus terkait pencapresan," katanya.
[ded]

Jokowi tak berani bilang 'tidak akan maju capres 2014'

Reporter : Muhammad Sholeh
Jumat, 19 Juli 2013 14:44:12
Jokowi tak berani bilang 'tidak akan maju capres 2014'
Jokowi di masjid. ©2013 Merdeka.com
Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian melambung turut meramaikan bursa capres 2014 mendatang. Namun, kader partai PDI Perjuangan itu bergaya seolah-olah acuh, tak menghiraukan namanya melejit mengalahkan nama capres-capres lainnya.

"Gak mikir gak mikir, gak mikir," kata Jokowi seraya terus mengulang kalimat penolakan itu di Balai Kota, Jakarta, Jumat (19/7).

Ketika Jokowi terus didesak ditanya kenapa dia tidak berani bilang tidak akan maju capres, Jokowi tak berucap.

"Kenapa tidak sekalian bilang gak maju capres saja pak dari pada ragu-ragu," tanya wartawan.

"Saya lebih milih mikirin KJS dan KJP," kilah Jokowi mengalihkan pertanyaan wartawan.

Sebelumnya diketahui, Nama Joko Widodo selalu muncul di sejumlah survei kandidat calon presiden 2014. Tak sekadar ikut meramaikan, pria asal Solo ini selalu bertengger di posisi puncak survei sebagai tokoh paling populer.

Survei ini jelas mengejutkan banyak pihak. Sebab, pria yang akrab disapa Jokowi ini baru pertama kali meramaikan bursa capres di survei dan hasilnya langsung moncer. Dia juga mengalahkan nama-nama politisi senior lainya.
[mtf]

Selasa, 16 Juli 2013

caleg Demokrat yang kesandung masalah hukum tetap masuk DCS

Reporter : Muhammad Mirza Harera
Selasa, 16 Juli 2013 17:47:56
Caleg Demokrat yang kesandung masalah hukum tetap masuk DCS
andi nurpati. ©2012 Merdeka.com
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, KPU telah 2 kali memberikan surat kepada partainya berdasarkan aduan masyarakat. Sebab itu Demokrat telah memperbaikinya, dan tak ada caleg Demokrat yang gugur dalam Daftar Pemilih Sementara (DCS).

"Terkait syarat caleg sesuai UU, insya Allah tidak ada satupun dari masukan masyarakat tersebut dapat menggugurkan bacaleg PD (Partai Demokrat)," kata Andi dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa (16/7).

KPU juga telah 2 kali memberi surat tentang tanggapan masyarakat. Dalam surat itu isinya terdapat perbedaan nama dan jumlah DCS. Ada nama caleg yang tidak ada namanya dalam DCS hasil perbaikan (DCSHP) Partai Demokrat.

"Umumnya tanggapan masyarakat tersebut tidak berpengaruh terhadap syarat-syarat caleg. Ada juga 1 caleg yang Partai Nasdem dikirim ke PD," ujarnya. Sedangkan untuk nama-nama calon yang tersangkut masalah hukum, Andi menegaskan semua masalah hukum telah diselesaikan.

"2 nama (1 sudah PK menang, 1 tersangka) tidak ada nama tersebut dalam DCSHP PD, 1 kasus utang piutang, yang lain moral terkait rumah tangga, 1 ijazah (caleg DPRD di kabupaten), beberapa yang lain hanya menyoal caleg asli daerah di dapil tertentu," ujarnya.

KPU telah melaporkan aduan masyarakat terkait daftar caleg sementara (DCS) yang berstatus hukum tersangka, atau terdakwa, atau terpidana yang berjumlah 30 orang. Partai Demokrat penyumbang terbanyak, yaitu 10 orang.
[mtf]

Pendamping orang Jawa buat tutup borok Lapindo

Reporter : Arbi Sumandoyo
Senin, 15 Juli 2013 08:25:00
Pendamping orang Jawa buat tutup borok Lapindo
Calon presiden 2014 dari Partai Golkar Aburizal Bakrie. (merdeka.com/istimewa)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) besutan Denny JA membandingkan lima calon presiden: Aburizal Bakrie (Partai Golongan Karya), Megawati Soekarnoputeri (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Prabowo Subianto (Partai Gerakan Indonesia Raya), Hatta Rajasa (Partai Amanat Nasional), dan Ani Yudhoyono (Partai Demokrat).

Hasilnya, Megawati memimpin tingkat keterpilihan 18,3 persen. Disusul Prabowo (18 persen), Aburizal (17,5 persen), Hatta (6,8 persen), dan Ani (6,5 persen). "Prabowo memimpin kekuatan poros tengah, poros di luar tiga partai besar," kata peneliti dari LSI Adjie Alfaraby saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat dua pekan lalu.

Adjie mengatakan berbeda dengan Pemilu 1999, Golkar di pertarungan politik tahun depan terlihat makin perkasa. Dari hasil surveinya Juni 2012, Golkar di posisi wahid dengan dukungan 20.9 persen, meninggalkan PDIP (14 persen). Jajak pendapat ini melibatkan 1.200 di semua provinsi dengan tingkat kesalahan plus minus 2.9 persen.

Meski Ical, sapaan Aburizal, di posisi ketiga, dia bisa hancur di Jawa. Karena itu, kata Alfaraby, Ical harus menggandeng figur Jawa untuk melancarkan langkahnya ke Medan Merdeka Utara.

"Partai hanya salah satu instrumen, lebih banyak pengaruh figur. Kalau di luar Jawa, yang memilih Ical 60 persen," ujarnya. Walau perkasa di luar Jawa, jumlah pemilih terbesar di di Pulau Jawa.

Selain itu, kata Alfaraby, meski nama Ical populer di Jakarta, namun calon dia akan ditinggalkan oleh pemilih menengah ke atas. Sebab, Ical kerap disebut dalam berita terkait luapan lumpur Lapindo yang terus hangat hingga saat ini.

"Dari tiga kandidat, semua bisa menguasai pemilih di kalangan bawah. Kecuali Jokowi, dia mampu merebut simpati pemilih menengah atas sampai bawah," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan Golkar sudah mengkaji hal itu tiap pembekalan calon anggota legislatif. Bahkan, elektabilitas Ical di Jawa Timur, tempat lumpur Lapindo menyembur, tidak menurun. "Di Jawa Timur elektabilitas pak Ical tidak terganggu."

Dia menjelaskan kasus Lapindo menyeret Ical sebagai biang keladi secara hukum bukan kesalahan perusahaan. Luapan lumpur masih terjadi hingga kini merupakan bencana alam.
Bahkan Ical sudah mengeluarkan uang pribadi Rp 6,7 triliun untuk membeli tanah warga tertutup luapan lumpur. "Sisa pembayaran Rp 800 miliar akan dilunasi tahun ini, dia berkomitmen," tutur Tantowi.

Dia menegaskan Ical bukan pemilik saham mayoritas di PT Lapindo Berantas. Dari perusahaan konsorsium itu, hanya Ical mau menggelontorkan fulus untuk bertanggung jawab.
[fas]

Demokrat terjun bebas, PDIP dan Golkar bersaing ketat

Reporter : Muhammad Sholeh
Selasa, 16 Juli 2013 13:57:26
Demokrat terjun bebas, PDIP dan Golkar bersaing ketat
angelina Sondakh. merdeka.com/Imam Buhori
Kurang dari satu tahun, pemilihan umum (pemilu) bakal digelar. Partai Golkar dan PDIP diprediksi bakal bersaing ketat dalam meraup dan menarik simpati rakyat.

"Partai-partai yang dipersepsikan peduli pada persoalan rakyat dan jarang terlibat korupsi mendapatkan apresiasi cukup baik adalah Partai Golkar dan PDIP bertengger di posisi pertama dan kedua rating elektabilitas," jelas Peneliti Utama LSN Dipa Pradipa di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7).

Jika Pemilu dilaksanakan hari ini, Dipa menegaskan, Partai Golkar dan PDI Perjuangan bakal bersaing ketat untuk menjadi pemenang.

"Dari hasil temuan LSN, Partai Golkar bertengger di posisi pertama sebesar 19.7 persen. Disusul dengan PDIP 18.3 persen, Partai Gerindra 13.9 persen, Partai Hanura 6.9 persen, Partai Demokrat 6.1 persen," papar Dipa.

Survei LSN dilakukan mulai tanggal 1 hingga 10 Mei 2013 di 33 provinsi di Indonesia, yang berusia minimal 17 tahun. Jumlah sampel sebesar 1230 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner. Yang dilengkapi riset kualitatif berupa media analisys dari sejumlah surat nasional dan daerah.

Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Dengan margin of error kurang lebih 2.8 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
[ian]

Percuma SBY marahi menteri, daging sapi dan cabe naik terus

Reporter : Muhammad Mirza Harera
Selasa, 16 Juli 2013 13:36:49
Percuma SBY marahi menteri, daging sapi dan cabe naik terus

Presiden SBY rapat kabinet. abror rizki©2013 Merdeka.com
Lonjakan harga kebutuhan yang terlampau seperti daging dan cabe di pasaran membuat kesal Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Usai kunjungan dari Nusa Tenggara Barat (NTB), SBY langsung menggelar Rapat Terbatas (Ratas).

Dalam sambutannya SBY, marah dan menyuruh para menterinya menengok nasib rakyat dan sosial media untuk mengetahui keadaan yang sekarang ini.

"Daging sapi, instruksi saya sudah jelas. Wapres dan menko perekonomian juga sudah jelas tapi implementasinya lama. Sodara lihat pasar tidak?" sindir SBY saat memberi pidato dalam rapat terbatas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/7).

SBY ingin rapat kali ini harus berorientasi pada aksi dan tidak ada lagi berwacana. "Harus ada perubahan. Ingat kebakaran di Riau, begitu kita all out dan tidak tunggu maka cepat sekali dalam waktu 1 minggu hampir selesai dan bisa," tuturnya.

Namun Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai kemarahan SBY tak ada gunanya. Buktinya setelah SBY marah, harga-harga tidak kembali turun bahkan ada yang naik lagi.

"Saya melihat para menterinya tidak sama sekali memberikan solusi," kata Pramono di Gedung DPR, Selasa (16/7).

Dia melihat, kebanyakan menteri yang ada di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) hanya mementingkan kepentingan pribadinya yaitu sukses di pemilu 2014.

"Kalau terus begini kan sama saja kalau mereka tidak menyukseskan negara ini nanti rakyat yang akan beri hukuman," ujarnya.
[ian]

SBY: Pembahasan RAPBN 2014 harus jauh dari unsur politis

Reporter : Yulistyo Pratomo
Selasa, 16 Juli 2013 15:17:55
SBY: Pembahasan RAPBN 2014 harus jauh dari unsur politis
Presiden SBY. REUTERS

Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014 menjadi titik penting menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY pun menyadari pembahasan ini akan dirasuki sisi-sisi politis dibandingkan kepentingan masyarakat umumnya.
Berdasarkan pengalamannya, SBY meminta kepada seluruh jajaran kementeriannya untuk tetap fokus pada pokok-pokok penting pembangunan. Tak hanya itu, SBY juga meminta agar pembahasan RAPBN 2014 mendatang tidak dirasuki unsur politis di dalamnya.
"Kita harus kokoh, kita harus jadi negarawan lebih dari sekadar politisi," ujar SBY saat membuka rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/5).
SBY melanjutkan, jika pembahasan RAPBN 2014 tersebut dirasuki unsur politis demi meraih simpati rakyat maka akan ada sejumlah dampak kerugian yang diakibatkannya untuk masyarakat.
"Bisa jadi APBN keliru, yang kena dampak kita semua. Jajaran kementerian diminta untuk betul-betul jernih, kokoh dan membahasnya dengan teman-teman di DPR, DPD dengan baik," tandasnya.
SBY juga meminta agar susunan APBN 2014 tersebut juga harus benar-benar tepat sasaran, tepat alokasi dan penganggarannya sesuai dengan target pemerintah. SBY mengingatkan faktor perekonomian eksternal harus dijadikan pertimbangan dalam pembuatan postur saat ini.
"Kita berharap, kalau kita sadar masalah-masalah yang kita hadapi dalam perekonomian tidak ringan. Kita gunakan tools yang ada di tangan kita, bahas dengan DPR. Faktor lain, tidak di tangan kita, faktor pertumbuhan itu ada ekspor, investasi," paparnya.
Terakhir, SBY kembali mengingatkan para menterinya untuk tetap memasukkan poin-poin untuk meningkatkan transportasi publik. Sehingga, masyarakat bisa menghemat penggunaan BBM serta mengurangi frekuensi pemakaian kendaraan pribadi.
"Pastikan ada alokasi anggaran untuk itu, infrastruktur dasar yang kita bangun, jangan lupa dunia masih seperti ini, harus ada anggaran jaga-jaga. Jaring pengaman sosial. Komponen ini harus kita wadahi dalam APBN 2014 mendatang," pungkasnya.
[bmo]

DPRD: Kalau Jokowi nyapres kasihan rakyat DKI

Reporter : Nurul Julaikah
Selasa, 16 Juli 2013 14:52:20
DPRD: Kalau Jokowi nyapres kasihan rakyat DKI
Jokowi. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Dalam sejumlah hasil survei, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi capres favorit yang dipilih para responden. Bukan tidak mungkin Jokowi akan dilirik parpol untuk dicalonkan.

Namun, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana justru berharap Jokowi tidak maju pada Pilpres 2014. Menurutnya, Jokowi harus memenuhi janjinya saat kampanye di Pilgub Jakarta untuk menyelesaikan persoalan Jakarta terlebih dahulu.

"Mudah-mudahan enggak nyapres, kan kasihan warga DKI sudah capek-capek dukung," ucap pria yang akrab disapa Sani itu di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (16/7).

Politikus PKS ini mengatakan, jika memang Jokowi tetap akan maju sebagai capres maka harus melalui persetujuan DPRD DKI. Sebab, hal itu terkait dengan posisinya sebagai Gubernur DKI.

Ketua Pansus MRT ini enggan berandai-andai apakah DPRD DKI akan menyetujui Jokowi maju Pilpres atau tidak. "Ah itu masih jauh, mending mikirin harga cabai saja. Kan harus Persetujuan DPRD kalau gubernur maju untuk nyapres," tandasnya.
[dan]

Wiranto klaim wakil Dubes Jepang apresiasi pencapresannya

Reporter : Laurel Benny Saron Silalahi
Jumat, 12 Juli 2013 03:00:00
Wiranto klaim wakil Dubes Jepang apresiasi pencapresannya
Hanura. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Partai Hanura melakukan pertemuan bilateral dengan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia di kantor DPP Hanura. Selain membahas mengenai politik, pertemuan ini juga membicarakan mengenai masalah perekonomian antar kedua negara.

Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan, Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Junji Shimada, mengapresiasi deklarasi dirinya dan Hary Tanoesoedibjo (HT) sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014 mendatang.

"Menurut beliau, pasangan dari Partai Hanura ini dianggap sebagai kombinasi yang pas, karena mewakili berbagai perbedaan yang saling melengkapi," ucap Wiranto , Kamis (11/7).

Wiranto menjelaskan, pendeklarasian yang dilakukan dirinya adalah sudah menjadi keputusan semua kader partai, meskipun belum mengetahui hasil pemilu legislatif mendatang.

"Saya sampaikan bahwa justru inilah jalan yang benar, jalan yang saya tempuh adalah jalan yang menunjukan bahwa ada satu tanggung jawab, di mana partai politik berani menempatkan kandidatnya sebagai presiden dan wakil presiden di pemilu yang akan datang," kata Wiranto .

Menurut Wiranto , pertemuan dengan wakil duta besar Jepang ini sangat penting karena hubungan antara Indonesia dengan Jepang sudah terjalin sekian lama. Apalagi kata dia, Jepang posisinya sebagai investor terbesar di Indonesia.

"Betapa pentingnya peranan Jepang dalam membangun pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kita juga membicarakan beberapa kemungkinan ke depan terutama menyangkut ekonomi dunia," katanya.
[dan]

Dipanggil KPI dua kali mangkir, Hary Tanoe maunya apa?

Reporter : Muhammad Sholeh
Selasa, 16 Juli 2013 19:22:00
Dipanggil KPI dua kali mangkir, Hary Tanoe maunya apa?

Hary Tanoe bergabung ke Hanura. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Iswandi Syahputra mengatakan, komisi sebenarnya telah menyemprit Hary Tanoesoedibjo , bos MNC Group terkait dengan deklarasi capres dan cawapres Partai Hanura awal bulan lalu. Menurut KPI penyiaran atau pemberitaan seputar deklarasi itu telah menyalahi aturan.

"Seminggu setelah deklarasi, kita panggil Hary Tanoe, Jumat kita panggil namun tidak datang," kata Iswandi saat seminar nasional dengan tema 'Peran Media dalam Konsolidasi Demokrasi di Pemilu 2014 di Hall Dewan Pers, Jakarta, Selasa, (16/7).

Iswandi menjelaskan, pemberitaan deklarasi capres dan cawapres Partai Hanura melanggar aturan frekuensi penyiaran. Alasannya, pemberitaan hanya disiarkan oleh MNC Group secara berulang, yang mana pemiliknya adalah Hary Tanoe.

Pada pemanggilan pertama, Hary Tanoe mangkir. Kemudian KPI melayangkan surat panggilan kedua kalinya. Namun lagi-lagi bos MNC ini tetap saja menghindar dan tak kooperatif.

"Panggilan kedua kita panggil tapi gak datang juga. Maunya apa sih? Akhirnya kita mengambil jalan tengah, kapan siap dipanggil dan tempat di mana? Kapan Hary Tanoe siap dipanggil, kami siap," jelas Iswandi dengan nada kesal.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo telah mendeklarasikan diri menjadi calon presiden 2014. Deklarasi dilakukan di Hotel Mercure, Jakarta pada hari Senin (1/7) lalu.

Acara deklarasi tersebut disiarkan secara berulang di MNC dan dinilai sebagai salah satu bentuk kampanye menuju 2014.

Senin, 15 Juli 2013

Di mata Amien, Hatta cuma cocok jadi cawapres

Reporter : Dharmawan Sutanto
Selasa, 9 Juli 2013 07:38:00
Di mata Amien, Hatta cuma cocok jadi cawapres

amin rais hatta dan zulkifi. ©dok.PAN
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa cuma cocok jadi calon wakil presiden dalam bursa Pemilu 2014. Hal itu diungkapkan oleh pendiri partai, Amien Rais.

Amien menilai Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) cocok dipasangkan dengan Hatta Raja untuk Pilpres 2014. Selain berduet dengan Jokowi, Hatta juga cocok jika berpasangan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Amien menjelaskan, ada beberapa kombinasi jika Hatta harus dicalonkan sebagai wakil presiden, salah satunya, kombinasi Jokowi-Hatta atau Prabowo-Hatta.

"Kita kadang-kadang membayang-bayangkan bagaimana kalau misalnya duet Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta. Atau mungkin sebaliknya bisa saja. Kita open kita masih terbuka," ujar Amien di Balai Kartini, Senin (8/7).

Menurut Amien, nama Hatta hanya berada di urutan ke tiga menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) nama Hatta Rajasa berada di posisi tiga besar di bawah Jokowi, sebanyak 35,2 persen dan Jusuf Kalla 21,2 persen.

"Kita kadang-kadang membayang-bayangkan bagaimana kalau misalnya duet Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta. Atau mungkin sebaliknya bisa saja. Kita open kita masih terbuka," ucapnya.
[ded]

Ada apa Komjen Nanan Sukarna hadiri acara NasDem

Reporter : Eko Prasetya
Rabu, 10 Juli 2013 19:34:35
Ada apa Komjen Nanan Sukarna hadiri acara NasDem
Nanan wakapolri diperiksa KPK. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko


Wakapolri Komjen Nanan Sukarna akan memasuki masa pensiun Agustus nanti. Dulu, Nanan sempat ingin maju menjadi calon gubernur Jawa Barat, namun tidak jadi.
Kini, mantan Kapolda Sumut itu masih bersikeras untuk kembali terjun di dunia politik. Tak tanggung, Nanan ingin menjadi orang nomor satu di negeri ini.

"Saya mau nyapres atau cawapres yang didukung semua partai. Untuk itu saya mau merapat ke semua partai," ujar Nanan dalam acara buka puasa bersama di DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu (10/7).
Belakang, Nanan memang kerap kali datang ke acara-acara partai politik. Nanan memang sengaja mendekatkan diri, sebelum nantinya bergabung dengan salah satu partai.
[did]

PDIP perhitungkan Jokowi nyapres di 2014

Reporter : Randy Ferdi Firdaus
Kamis, 11 Juli 2013 11:39:53
PDIP perhitungkan Jokowi nyapres di 2014
Jokowi dampingi Mega apel. ©2013 Merdeka.com/m. luthfi rahman

Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selalu di posisi teratas dalam beberapa hasil jajak pendapat lembaga survei nasional, sebagai calon presiden yang diminati rakyat. Setelah sempat menolak, PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya akan memperhitungkan Jokowi untuk dicalonkan sebagai presiden di Pemilu 2014.

Sekretaris Jendral (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, PDIP menargetkan perolehan suara di Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mencapai 20 persen. Apabila tak tercapai, kata dia, mau tidak mau PDIP pun harus berkoalisi dalam mengusung capres dan cawapres di Pilpres nanti.

Tjahjo menilai, koalisi merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan oleh partai politik. Sehingga koalisi dengan partai manapun akan selalu dipertimbangkan. Termasuk nama-nama yang akan diusung sebagai capres dari PDIP, hingga kini masih terus di bahas.

"Kita ingin minimal 20 persen lah. Seandainya tidak, kita akan koalisi. Kemarin last minute juga koalisi dengan Gerindra. Sekarang lagi muncul nama Jokowi, Bu Mega, nanti kita sharing," kata Tjahjo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/7).

Tjahjo juga mengaku sudah melakukan komunikasi secara intens dengan satu partai untuk berkoalisi di Pemilu 2014. Namun, dia ogah menyebut partai mana yang dimaksud. "Yang intensif sudah dengan satu partai. Semua partai pasti komunikasi. Yang pasti parpol peserta pemilu," ujarnya.

Terkait dengan syarat koalisi yang diajukan oleh PDIP untuk bisa bergabung. Tjahjo menambahkan, PDIP terbuka untuk melakukan diskusi bersama-sama. "Saya kira menggabungkan konsep pemerintahan ke depan. Kita sharing di kabinet. Anda pahamlah siapa partainya. Soal nama open to discuss," terangnya.
[mtf]

Pencalonan Ical bukan abal-abal

Reporter : Arbi Sumandoyo
Jumat, 12 Juli 2013 07:00:00
Pencalonan Ical bukan abal-abal
Tantowi Yahya. Merdeka.com/Dwi Narwoko

Partai Golongan Karya (Golkar) mantap menetapkan Aburizal Bakrie atau Ical untuk maju dalam pemilihan presiden 2014. Setahun pencalonan dan pencitraan di dua televisi miliknya, elaktabilitas Ical masih kalah jauh dari para pesaingnya, seperti Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Kalupun ada nama-nama lain, kecuali ARB, karena elektabilitasnya lebih tinggi, kita beri keiistimewaan sebagai ketua umum," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya.

Berikut penuturan Tantowi Yahya kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com di ruang kerjanya, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kamis pekan lalu.

Seperti apa pencalonan presiden di Golkar?

Mekanismenya adalah rapat pimpinan nasional karena Golkar ini partai terbuka dan tidak ditentukan oleh satu keluarga. Ini partai milik kader, maka mekanisme pengambilan keputusan kalau enggak di Munas ya di Rapimnas.

Apa alasan Golkar menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden?

Itu berawal dari kenginan para kader disuarakan melalui Ketua DPD I dan DPD II seluruh Indonesia, agar ketua umum dicalonkan menjadi presiden. Suara ini tidak langsung didengar, diendapkan dulu, dilihat dinamikanya seperti apa, ternyata semakin hari semaki kuat keinginan itu.

Kita tidak mau partai kita ditumpangi orang lain unruk menjadi presiden. Kita punya calon presiden jejak rekamnya bagus, orang pinter, berpengalaman di pemerintahan, berpengalaman di bisnis, tokoh politik. Kenapa kita tidak mencalonkan sendiri daripada ditumpangi orang lain. Kecuali kita punya ketua umum tidak mempunyai memenuhi syarat.

Pak ARB (Aburizal Bakrie) tidak pernah terindikasi korupsi, catatan kriminal, perbuatan-perbuatan melawan moral, jadi bersih. Dengan kondisi seperti itu pun ARB tidak serta merta menerima pinangan tersebut. Baru dalam Rapimnas ketiga di Bogor, ARB menerima itu dan langsung dideklaraikan beliau sebagai calon presiden dari Partai Golkar.

Ini mekanisme suara dari bawah menghendaki beliau menjadi calon presiden. Itu sama saja seperti konvensi, jadi bukan abal-abal. Memang waktu itu tidak ada nama lain kecuali ARB. Ya kalupun ada nama-nama lain kecuali ARB, karena elektabilitasnya lebih tinggi, yang kita beri keiistimewaan ketua umum.

Hampir satu tahun Golkar memuncukan Ical sebagai calon presiden, tapi survei menunjukkan elektabilitasnya belum memuaskan?

Pak Ical memang belum sampai pada posisi teratas, tapi tetap tiga besar dan elektabilitasnya terus naik. Jadi tergantung siapa mensurvei dan untuk kepentingan apa. Kita punya lembaga survei kredibel, LSI Denny JA. Masih banyak pekerjaan rumah harus kita kerjakan untuk menaikan elektabilitas beliau. Itu tugas dari kader, bagaimana mensosialisasikan beliau. Nanti akan berujung pada peningkatan elektabilitas beliau menjadi nomor satu.

Akbar Tandjung menilai elektabilitas Ical terus turun, apa ada evaluasi?

Evaluasi itu harus disepakati dulu dalam suatu forum di rapimnas. Dalam rapimnas kemarin tidak ada untuk mengevaluasi pak Ical.

Tapi Akbar Tandjung pernah melontarkan itu?

Dilontarkan harus di ruang resmi dong, itu tidak akan menjadi keputusan partai kalau dilontarkan di luar rapimnas.

Apakah Golkar tidak melihat faktor Lapindo sebelum mencalonkan Ical?

Kita sudah melakukan kajian kita presentasikan dalam pembekalan bagi para caleg (calon anggota legislatif), terakhir kemarin di Bali. Bahkan di Jawa Timur, elektabilitas tidak terganggu. Secara hukum, kasus Lapindo bukan kesalahan Lapindo, tapi itu adalah bencana alam, itu ada dasar hukumnya.

Berarti itu menjadi beban negara. Dengan kondisi seperti itupun, keluaga Bakrie bertanggung jawab. Mereka sudah mengeluarkan Rp 6,7 triliun. Karena ini bukan tanggung jawab ganti rugi, mereka membeli. Lihat juga dong stoknya seperti apa, hari ini masih terisisa Rp 800 miliar. Dan sudah ada komitmen tahun ini akan dilunasi. Keluarga Bakrie itu bukan pemilik saham terbesar. Dengan posisi seperti itu, dia membeli tanah rakyat dan tidak lari.

Berapa saham Ical di Lapindo Berantas?

Saya lupa, tapi bukan milik. Ada beberapa perusahaan, itu seperti konsorsium. Keluarga Bakrie itu bukan pemilik saham mayoritas. Keluarga Pak Ical sendiri bertanggung jawab, yang lain tidak ada.

Biodata

Nama:
Tantowi Yahya

Tempat dan Tanggal Lahir:
Palembang (Sumatera Selatan), 29 Oktober 1960

Pendidikan:
Diploma National Hotel and Tourism Institute, Bandung, 1982-1983

Pekerjaan:
Anggota DPR (2009-2014)
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar
Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar, 2010-sekarang
Kabid Kebudayaan dan Pariwisata SOKSI, 2010-sekarang
Anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia
Dewan Penasihat Asosiasi Persahabatan Indonesia-Amerika
[fas]

Ical bidik Mahfud dan Jokowi


Wawancara Tantowi Yahya (2)

Reporter : Arbi Sumandoyo
Jumat, 12 Juli 2013 11:54:08
Ical bidik Mahfud dan Jokowi
ical - jokowi. ©2013 Merdeka.com

Banyak nama sudah bermunculan sebagai calon presiden untuk pemilihan umum tahun depan. Namun baru Partai Hati Nurani Rakyat menetapkan secara resmi pasangan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo buat bertarung.

Aburizal Bakrie akrab dipanggil Ical telah 1,5 tahun dikenalkan kepada publik sebagai calon presiden dari partai berlambang beringin. Tetapi sampai saat ini, belum jelas calon pendampingnya.

"Banyak nama sudah masuk ke kotak kita, seperti Mahfud, Jokowi," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Tantowi Yahya. Berikut penuturannya kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com di ruang kerjanya, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis pekan lalu.

Bila elektabilits Ical terus turun, apakah bakal ada pergantian calon?

Tidak ada. Partai itu isinya faksi-faksi, artinya pandangan. Tentu ada kader berkeinginan dengan tokoh lain, silakan saja. Akhirnya kita melihat pada mayoritas. Mayoritas hingga saat ini tetap mengajukan ARB (nama kampanye Aburizal Bakrie).

Lantas apa yang bakal dilakukan untuk menaikkan elektabilitas Ical?

Satu-satunya calon presiden bekerja lebih awal, ya Pak Ical. Lebih dari 200 kabupaten sudah dikunjungi. Jauh sebelum Pak Jokowi blusukan, Pak Ical sudah lebih dulu memulai itu. Itu sudah (berlangsung) 1,5 tahun ketika ia dinyatakan sebagai calon presiden. Sebagai ketua umum dia juga sudah jalan. Calon presiden banyak ketemu rakyat, ya ARB. Hampir seluruh Pulau Jawa sudah didatangi.

Jadi Golkar tetap mencalonkan Ical?

Tetap. Sekarang ini semua kader meratakan kaki, bagaimana caranya memenangkan pilpres. Akan sangat idel jika partai itu menang pilkada, pileg, dan pilpres. Target kita sesuai amanat munas menang 50 persen. Saat ini sudah 59 persen kemenangan kader kita di pilkada.

Memangnya dukungan buat Ical menjadi presiden kian kuat?

Ya kuat lah. Instrumen daerah sudah kita miliki. Target kita menang pemilu 30 persen. Jadi dari kursi sekarang, Golkar menargetkan 170 kursi.

Kalau tidak tercapai, Golkar akan berkoalisi dengan partai mana?

Belum tahu. Untuk calon wakil, kita hanya usulin aja ke Pak Ical. Itu dari rakyat dan kita tampung. Kita serahkan ke Pak Ical dan mau pilih mana. Tidak ada yang tidak transparan.

Kalau melihat sekarang, Ical mengerucut ke siapa?

Belum tahu. Banyak nama sudah masuk ke kotak kita, seperti Mahfud, Jokowi. Dua itu kita bisa sebutkan. Jadi semua kader menonjol dan berpotensi menjadi calon wakil presiden masuk hitungan kami. Tapi siapa nantinya ditunjuk sebagai wakil, kita serahkan ke Pak Ical.

Amanat rapimnas ketiga itu sepenuhnya Pak Ical. Ada yang menghendaki pengumumnan calon wakil presiden setelah rapimnas keempat nanti. Ada juga yang mengajukan menunggu hasil pileg, kira-kira April tahun depan. Kita lihat perolehan kita seperti apa, dua ini masih kita pikirkan. Semua nama menonjol dalam pertimbangan.

Jadi hanya diserahkan kepada Ical?

Itu keputusan rapimnas, keputusan bersama. Cawapres itu beliau yang memilih.

Jadi tidak akan berkoalisi?

Saya rasa terlalu arogan kalau kita tidak melakukan koalisi. Koalisi itu penting. Satu untuk menambah suara, dan kedua memperbesar jaringan. Koalisi merupakan keniscahyaan. Walaupun hasil pemilu membuat kami menang 30 persen, kami tetap berusaha merangkul calon dari partai lain. Yang jelas, cawapres nanti bisa mengangkat elektabilitas calon ini. Artinya cawapres bukan saja sebagai istri tapi dia juga sebagai penambah suara.

Elektabitas Mahfud dan Jokowi jauh lebih tinggi ketimbang Ical, jadi bakal digandeng?

Kita lihat apakah Jokowi diusung oleh PDIP, kan belum tahu. Jokowi belum ada pernyataan soal itu. Tapi yang jelas, ketika Pak Ical mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, dia sanggup berkompetisi dengan siapapun.
[fas]

Sebelum dapat restu Mega, Jokowi tak berani nyapres

Reporter : Muhammad Sholeh
Minggu, 14 Juli 2013 20:06:00
Sebelum dapat restu Mega, Jokowi tak berani nyapres
Jokowi dampingi Mega apel. ©2013 Merdeka.com/m. luthfi rahman


Meski mempunyai kans besar menjadi Presiden dalam Pemilu 2014, Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan tidak berani mencalonkan diri sebelum mendapat restu dari Megawati Soekarnoputri. Sebagai kader PDIP, Jokowi tunduk pada aturan partai.

"Jokowi tidak akan berani melampaui partainya dan tak akan maju jika tak ada restu," kata Pengamat Politik dari UGM Arie Sujito di Cikini Jakarta, Minggu (14/7).

Menurutnya, dalam internal partai berlambang Kepala Banteng ini terbangun dinasti yang sentral kekuatannya yaitu di tangan ketua umum partai. "Dinasti politik di PDIP memang kuat namun harus ditinggalkan. Lebih baik enggak melawan arus, tapi meletakkan sebagai bagian kepentingan politik 2014," ujarnya.

Terbaru, hasil riset yang dilakukan oleh Institute for Transformation Studies (Intrans), nama Jokowi diperkirakan akan memenangi Pilpres jika Gubernur DKI Jakarta itu maju sebagai Capres 2014. Jokowi akan mengalahkan calon-calon lain.

Setelah Jokowi, urutan capres 2014 versi Intrans ini adalah Megawati dan kemudian urutan ketiga disabet Jusuf Kalla. Kemudian menyusul Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Mahfud MD, Surya Paloh, Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan.

Kemudian posisi cawapres 2014, dari pertama menempatkan Ginanjar Kartasasmita, Gita Wirjawan dan Hary Tanoesoedibjo. Selanjutnya ada Aburizal Bakrie, Mahfud MD, Jusuf Kalla, Wiranto, Dahlan Iskan, Akbar Tanjung dan Djoko Suyanto.

Dalam riset ini, Intrans melibatkan 150 orang responden yang dibagi ke dalam 10 kelompok FGD. Riset dilakukan pada Mei hingga Juli 2013.
[has]

DPW PKB masih yakin Khofifah-Herman lolos

Reporter : Moch. Andriansyah
Senin, 15 Juli 2013 13:30:01
DPW PKB masih yakin Khofifah-Herman lolos
DPW PKB Khofifah-Herman. ©2013 Merdeka.com/Moch. Andriansyah

Kegagalan Khofifah Indar Parawansah dalam pencalonan gubernur melalui putusan pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Minggu (14/7) kemarin. Tidak lolosnya Khofifah yang berpasangan dengan Herman S Sumawiredja dinilai oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mencederai demokrasi di Jawa Timur.

Sebab, sebelum pengumuman keputusan pleno, kubu Khofifah mendapat surat undangan untuk menghadiri acara pengundian nomor urut sebagai pasangan calon. Namun, hasil putusan pleno berkata lain, Khofifah yang berpasangan dengan mantan Kapolda Jawa Timur, Herman S Sumawiredja, ternyata diputuskan tidak memenuhi syarat.

KPU Jawa Timur menyatakan, hasil putusan pleno, tiga dari lima komisioner menyatakan pasangan Khofifah-Herman tidak memenuhi syarat (TMS), satu orang menyatakan MS, satu orang lagi menyatakan; dukungan Partai Kedaulatan (PK) untuk Khofifah, MS sedang dukungan PK untuk KarSa, TMS dan PPNUI untuk Khofifah, TMS sedangkan untuk KarSa, MS.

Artinya, komposisi dari putusan itu adalah 3-1-1 atau tiga banding dua (3:2). "Dalam Pilgub Jawa Timur nanti, pasangan calon yang akan mengikuti Pilgub Jawa Timur 2013 yang akan digelar pada 29 Agustus adalah, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang diusung PDIP, dan pasangan independen, Eggi Sudjana-Muhammad Sihat. Dalam berita acara tidak ada nama Ibu Khofifah dan Herman," terang Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahman, Senin (15/7) dini hari usai pleno.

Sementara menurut Ketua DPW PKB Abdul Halim Iskandar, Khofifah-Herman bukan tidak lolos, tapi tidak diloloskan. "Antara tidak lolos dengan tidak diloloskan itu beda. Artinya, memang Khofifah sengaja diganjal agar tidak lolos di Pilgub Jatim. Ada premanisme politik dalam hal ini, maka harus dilawan," kata dia dalam gelar pers-nya di Kantor DPW PKB Jawa Timur.

Untuk itu, PKB masih sangat yakin kalau Khofifah-Herman masih bisa mengikuti Pilgub Jawa Timur nanti. "Saya masih tetap menyebut Ibu Khofifah sebagai calon gubernur, karena saya sangat yakin beliau akan ikut. Untuk itu kami akan mengupayakan melalui jalur hukum, dan siang ini proses ke PTUN. Kami sangat yakin ada suatu kekuatan yang berupaya melakukan kejahatan-kejahatan politik di Jawa Timur," terangnya yang didampingi Khofifah-Herman.
[mtf]

Khofifah akan laporkan KPU Jatim ke DKPP dan PTUN

Reporter : Moch. Andriansyah
Senin, 15 Juli 2013 16:23:20
Khofifah akan laporkan KPU Jatim ke DKPP dan PTUN
DPW PKB Khofifah-Herman. ©2013 Merdeka.com/Moch. Andriansyah

Pasangan Khofifah Indar Parawangsah-Herman S Sumawiredja (BerKah) kandas di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. KPU Jawa Timur menyatakan kandasnya pasangan ini karena adanya dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).

KPU Jawa Timur-pun mencoret dukungan suara kedua partai gurem tersebut. Sehingga, jumlah suara dukungan BerKah yang semula 15,55 persen, berkurang menjadi 14,81 persen. Khofifah pun dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam Pilgub Jatim.

Dalam gelar persnya di Kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur di Jalan Ketintang Madya Surabaya, Khofifah yang ditemani Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar dan Herman menegaskan, tidak ada dukungan dari PK dan PPNUI.

"Yang benar adalah dokumen dukungan asli dan palsu. Bahkan, Ketua Umum PPNUI, KH Yusuf Chumadi telah melaporkan pemalsuan tandatangan surat dukungan yang dilakukan Sekjennya, Andi William Irfan untuk KarSa. Laporan pemalsuan tanda tangan itu sudah ada di Mabes Polri. Jadi tidak ada dukungan ganda tapi dokumen dukungan asli dan palsu," kata Khofifah yakin sembari menegaskan adanya rekayasa politik yang ingin menggagalkan dirinya maju di Pilgub Jawa Timur, Senin (15/7).
Menurut Khofifah, Nabi Muhammad SAW juga pernah pernah berperang di bulan Ramadan. Khofifah pun menyatakan siap berperang untuk mendapatkan hak-haknya.

"Saat ini, penzaliman yang saya terima juga di bulan Ramadan. Perang amar makruf nahi munkar, tidak akan pernah padam dan berhenti. Untuk itu, kemungkaran harus dilawan dengan cara maksimal, elegan, sopan, santun dan koridor hukum yang ada," terang Khofifah berapi-api.

Menurutnya, masih ada ruang untuk masuk ke ranah hukum. "Dan PKB sudah menyiapkan pengacara Anwar Rahman untuk melapor ke PTUN Surabaya dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," tegas dia
[hhw]

Gugatan tim Khofifah ke PTUN dilayangkan hari ini

Reporter : Moch. Andriansyah
Senin, 15 Juli 2013 17:02:14
Gugatan tim Khofifah ke PTUN dilayangkan hari ini
DPW PKB Khofifah-Herman. ©2013 Merdeka.com/Moch. Andriansyah

Merasa dicurangi untuk kali kedua, tim hukum pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (BerKah), hari ini (15/7), melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Tim BerKah melihat ada kejanggalan soal putusan pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Minggu (14/7) malam kemarin.

Mereka (tim BerKah) merasa dicurangi dan ada yang sengaja merekayasa serta menjegal pencalonan BerKah. Bukti ada rekayasa itu bisa dilihat dari munculnya dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).

Tim BerKah menganggap tidak ada dualisme dukungan, yang ada hanya dokumen dukungan palsu dan yang asli. "Hanya saja yang dimunculkan adalah dualisme dukungan," kata Khofifah saat menggelar konferensi pers di Kantor DPW PKB Jawa Timur di Jalan Ketintang Madya Surabaya.

Kemudian, munculnya surat undangan pasangan calon di acara pengundian nomor urut di Hotel JW Mariott pada 15 Juli pukul 14.00 WIB, yang diterima Khofifah pada Minggu kemarin, namun secara tiba-tiba rapat pleno memutuskan BerKah tidak lolos. Apalagi ada juga rekayasa yang dilakukan pihak lain agar BerKah tidak lolos, seperti testimoni rayuan dari tim KarSa ke parpol pendukung Khofifah. Bahkan mereka mengaku ada ancaman.

"Saya ditelepon sendiri oleh Gus Ipul (Saifullah Yusuf), padahal saya ini siapa. Saya diminta untuk mengalihkan dukungan. Saya juga mendapat ancaman dari seseorang yang tak perlu saya sebut namanya. Tapi saya tidak takut dan tetap mendukung Ibu Khofifah," terang Ketua non-aktif DPW Partai Matahari Bangsa (PMB) Jawa Timur, Syafrudin Budiman yang ikut hadir dalam gelar pers Khofifah.

Melihat adanya kejanggalan ini, Khofifah dan timnya mengaku bila hari ini telah mendaftarkan gugatannya ke PTUN. "Hari ini kuasa hukum yang langsung mendaftarkan gugatan itu. Karena ada kecurangan terstruktur. Dan ini harus dilawan," tegas Khofifah.

Herman juga ikut angkat bicara, meski tak banyak yang dia katakan. Menurut dia kecurangan yang dia alami bersama Khofifah ini, adalah yang kali kedua. "Saat Pilgub Jawa Timur 2008 lalu, saya juga dizalimi. Ketika saya berusaha mengungkap kecurangan suara di Madura, saya disingkirkan oleh kekuatan besar di sini. Dan yang kedua, saya dan Ibu Khofifah kembali dizalimi oleh kekuatan besar di Jawa Timur. Telah terjadi kejahatan demokrasi dan premanisme di sini, dan harus dilawan," terangnya.

Apa yang saya omongkan ini, kata dia, tidak terlalu penting, yang terpenting itu, bagaimana mengungkap kejahatan terstruktur dan masiv di Pilgub Jawa Timur. "Intinya, di sini ada premanisme politik. Itu terbukti dengan yang dialami dan disampaikan kepada Anda oleh saudara Syafruddin Budiman tadi adalah contoh nyata maraknya premanisme," terangnya.
[mtf]

Soal gaya blusukan Jokowi, PDIP sebut itu bukan pencitraan

Reporter : Agib Tanjung
Senin, 15 Juli 2013 19:11:43
Soal gaya blusukan Jokowi, PDIP sebut itu bukan pencitraan
Tjahjo Kumolo. ©2012 Merdeka.com

Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo membantah jika metode blusukan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) adalah pencitraan untuk menaikkan elektabilitasnya sebagai calon presiden.

"Jokowi sebagai kader partai yang saya pahami tentunya tidak melakukan pencitraan terkait Pilpres," kata Tjahjo Kumolo, dalam pesan singkatnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/7).

Tjahjo menjelaskan, langkah-langkah Jokowi yang terpublikasi media adalah semata-mata karena melaksanakan tugas politiknya sebagai Gubernur DKI terpilih. "Di dalam menjabarkan janji-janji kampanye Pilkada," ujarnya.

Menurut Tjahjo, melejitnya nama bekas Wali Kota Solo, Jawa Tengah sesuai hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei tersebut bisa dijadikan pertimbangan oleh PDIP.

"Hasil survei (Jokowi) sebagai salah satu materi pertimbangan. Bukan satu-satunya tolak ukur untuk sebuah keputusan politik partai," papar Tjahjo.

Adapun terkait dengan posisi PDIP jelang Pilpres 2014, dia melanjutkan, saat ini memang belum ada pembahasan secara detail. "Menunggu saja hasil pemilihan umum legislatif," terangnya.
[mtf]

Usai buka puasa sama SBY, Marzuki pastikan ikut konvensi capres

Reporter : Yulistyo Pratomo
Senin, 15 Juli 2013 19:38:27
Usai buka puasa sama SBY, Marzuki pastikan ikut konvensi capres
pembekalan caleg partai demokrat. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengumumkan beberapa prinsip dasar mengenai pelaksanaan konvensi Demokrat. Terkait itu, Wakil Ketua Majelis Tinggi PD, Marzuki Alie mengaku sudah mendapat sinyal untuk mengikuti bursa penjaringan calon presiden.

"Oh iya, sudah (dapat sinyal)," ucap Marzuki usai acara berbuka bersama SBY di kediamannya, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Senin (15/7).

Meski demikian, Marzuki mengaku masih menantikan pengumuman resmi dari komite konvensi lebih dahulu. Terlebih, dia sudah ditanya terkait keikutsertaannya nanti.

"Ya saya enggak tahu mekanisme, tapi saya sudah ditanya oleh beliau melalui Sekretaris Majelis Tinggi, apakah saya serius, saya jawab saya serius," tandasnya.

Saat ditanya soal deklarasi keikutsertaannya, dia enggan menjawab. "Nanti setelah pengumuman, diumumkan oleh komite," ujarnya.
[has]

Survei IRC: Elektabilitas Jokowi meroket jauh tinggalkan Prabowo


Reporter : Randy Ferdi Firdaus
Senin, 15 Juli 2013 20:53:51
Survei IRC: Elektabilitas Jokowi meroket jauh tinggalkan Prabowo
Jokowi. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus meroket di sejumlah hasil lembaga survei nasional. Teranyar, hasil survei Indonesia Research Center (IRC). Dalam survei itu, elektabilitas Jokowi mencapai 32,4 persen.

Nama Politikus PDI Perjuangan (PDIP) dalam hasil survei yang dilakukan 8 Juli sampai 11 Juli 2013 ini unggul jauh di atas rival terdekatnya yakni Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan suara 8,2 persen.

"Jika pemilu 2014 dilaksanakan hari ini, siapakah yang akan bapak atau ibu pilih sebagai presiden? Sebagian besar publik memilih Jokowi (32 persen) sebagai presiden," jelas Tim Riset IRC dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (15/7).

Sementara di bawah nama Prabowo, bersaing ketat tiga nama yakni, Ketua Umum Hanura Wiranto dengan torehan 6,7 persen, Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan 6,3 persen dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 6,1 persen. "Sementara Aburizal Bakrie yang secara resmi dikandidatkan oleh Golkar hanya dipilih oleh 3,3 persen masyarakat," jelasnya.

IRC melakukan survei terhadap pemilik telepon di 11 kota besar di Indonesia yakni Bandung, DKI Jakarta, Lampung, Makassar, Denpasar, Medan, Palembang, Samarinda, Semarang, Surabaya dan Tangerang. Survei dilakukan pada 8-11 Juli 2013.

Survei ini melibatkan 794 responden yang dipilih secara acak dari buku telepon residensial terbaru terbitan Telkom. Dengan jumlah sampel di atas maka margin of error (MoE) + 3.48 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut hasil lengkap surveinya:

1. Joko Widodo: 34.2 persen
2. Prabowo Subianto: 8,2 persen
3. Wiranto: 6,7 persen
4. Dahlan Iskan: 6,3 persen
5. Megawati: 6,1 persen
6. Jusuf Kalla: 3,7 persen
7. Aburizal Bakrie: 3,2 persen
8. Mahfud MD: 2,8 persen
9. Lainnya: 9,4 persen
10. Golput: 2,1 persen
11. Belum ada: 3,7 persen
12. Tidak jawab: 7,3 persen
13. Belum tahu: 8,1 persen
[has]

Prabowo: Yang bawa Jokowi dari Surakarta itu saya

Reporter : Muhammad Mirza Harera
Senin, 15 Juli 2013 21:24:06
Prabowo: Yang bawa Jokowi dari Surakarta itu saya
Prabowo Subianto. Merdeka.com
0


Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo mengaku siap bersaing dengan capres manapun termasuk Joko Widodo jika Gubernur DKI Jakarta itu maju sebagai capres. Menurutnya, dalam dunia politik, segalanya mungkin terjadi.

"Saya lihat perpolitikan di Indonesia sangat dinamis jadi saya membuka tangan bagi siapa saja yang ingin bergabung," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (15/7).

Saat ditanya apakah Prabowo berminat merangkul Jokowi sebagai cawapres, mantan Danjen Koppasus era Soeharto ini sedikit marah. Dia menilai, Jokowi bisa sehebat seperti sekarang karena jasanya. "Yang bawa Jokowi dari Surakarta itu saya," tegasnya.

Dia berusaha menjelaskan kepada publik bahwa yang pertama kali menemukan sosok seperti Jokowi adalah dirinya. Karena, lanjut dia, dia yang memperkenalkan Jokowi kepada Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

"Saya yang bawa Jokowi ke ibu Megawati," jelas dia.
[has]