kesehatan

Senin, 15 Juli 2013

Khofifah akan laporkan KPU Jatim ke DKPP dan PTUN

Reporter : Moch. Andriansyah
Senin, 15 Juli 2013 16:23:20
Khofifah akan laporkan KPU Jatim ke DKPP dan PTUN
DPW PKB Khofifah-Herman. ©2013 Merdeka.com/Moch. Andriansyah

Pasangan Khofifah Indar Parawangsah-Herman S Sumawiredja (BerKah) kandas di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. KPU Jawa Timur menyatakan kandasnya pasangan ini karena adanya dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).

KPU Jawa Timur-pun mencoret dukungan suara kedua partai gurem tersebut. Sehingga, jumlah suara dukungan BerKah yang semula 15,55 persen, berkurang menjadi 14,81 persen. Khofifah pun dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam Pilgub Jatim.

Dalam gelar persnya di Kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur di Jalan Ketintang Madya Surabaya, Khofifah yang ditemani Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar dan Herman menegaskan, tidak ada dukungan dari PK dan PPNUI.

"Yang benar adalah dokumen dukungan asli dan palsu. Bahkan, Ketua Umum PPNUI, KH Yusuf Chumadi telah melaporkan pemalsuan tandatangan surat dukungan yang dilakukan Sekjennya, Andi William Irfan untuk KarSa. Laporan pemalsuan tanda tangan itu sudah ada di Mabes Polri. Jadi tidak ada dukungan ganda tapi dokumen dukungan asli dan palsu," kata Khofifah yakin sembari menegaskan adanya rekayasa politik yang ingin menggagalkan dirinya maju di Pilgub Jawa Timur, Senin (15/7).
Menurut Khofifah, Nabi Muhammad SAW juga pernah pernah berperang di bulan Ramadan. Khofifah pun menyatakan siap berperang untuk mendapatkan hak-haknya.

"Saat ini, penzaliman yang saya terima juga di bulan Ramadan. Perang amar makruf nahi munkar, tidak akan pernah padam dan berhenti. Untuk itu, kemungkaran harus dilawan dengan cara maksimal, elegan, sopan, santun dan koridor hukum yang ada," terang Khofifah berapi-api.

Menurutnya, masih ada ruang untuk masuk ke ranah hukum. "Dan PKB sudah menyiapkan pengacara Anwar Rahman untuk melapor ke PTUN Surabaya dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)," tegas dia
[hhw]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar